2018/11/11

Something About It




Semua dimulai dengan kebisingan.
Masalah demi masalah kian meluap.
Orang-orang yang berjalan tanpa peduli, terlalu panjang menarik nafas dalam-dalam.

Seperti biasanya,
Mencari sesuatu yang baru, membuat hal-hal yang tidak pasti, sulit untuk membedakan antara hitam dan putih.
Tidak banyak yang istimewa.
Semua yang kita mau ada di depan mata.
Kita hanya membutuhkan kesempatan panjang untuk keluar darinya.

Terjebak.
Kau selalu terjebak.
Kau semakin meluap, semua impianku ada di tanganmu.
Jangan gegabah, pelan-pelan saja.
Semuanya terkendali denganmu.
Semua suaramu ku simpan baik didalam hati.
Jangan panik, mari kita lakukan perlahan hingga mencapai kepuasan tersendiri.

Dengan menceritakan bait demi bait kisah kasih diantara kita, itupun sudah lebih dari cukup bagiku.





Egi Afif Maulana,
07:30 pm , 2018-11-11


Share:

Lebih Dekat




Akhirnya,
Aku paham dengan segala situasinya sekarang.
Semua berawal dari kita yang terlalu nekat untuk lebih dekat.

Kau tahu? Mungkin salah satu dari kita adalah orang yang bodoh.
Kita tidak saling pergi ataupun saling mendekat,
Saling berbicara tapi malu untuk menatap, entah itu rasa malu atau enggan, kita tidak bisa membedakannya.
Mungkin sesuatu yang buruk telah terjadi pada kita.
Kau bilang sering bertengkar dengan argumentasi orang lain, dan memintaku untuk menghiburmu.

Suara kita terdengar seolah kita mabuk.
Mabuk karena hiburan yang tidak masuk akal, karena semua hanya lelucon dan canda tawa yang kosong.

Aku lebih suka seperti dulu.
Suasana yang begitu hangat untuk kita bisa lebih dekat lagi.
Karena bagiku, inilah kita.
Semakin lebih dekat,  semakin percaya diri apa yang telah kita ucapkan sebelumnya.





Egi Afif Maulana,
07:00 pm , 2018-11-11


Share:

2018/08/31

I Know Your Name




Aku seharusnya paham dengan mauku.
Terlalu banyak bahagia, amarah, sedih entah apalah itu, semacam ribuan emosi yang terus menghujam setiap hari.

Mungkin awalnya hanya berteriak dalam diam, dari karena diam berubah menjadi bisikan, karena tidak tertahankan.

Berhari-hari aku se"atap" dengannya, kini aku selalu mencarinya.
Saling sapa hingga bercanda, sudah dilakoni hingga berjuta-juta, meski kita beda satu ruang, tapi entah kenapa dia selalu terbayang-bayang.

Kini aku kenal hingga dekat dengannya.
Tidak lagi untuk "Siapa sih Namanya?"


Karena sekarang aku tahu, bahwa yang ku mau cuma ingin mengenalnya tanpa ada kecanggungan yang tidak berarti.





Egi Afif Maulana,
07:30 pm , 2018-08-31







Share:

밤 "Malam"




Kita bakal sama, menikmati gelapnya malam dengan sunyi tanpa ditemani kebisingan yang tidak berarti.
Kita bakal sama, hanya saja tempat yang didiami itu berbeda.

Ingat, saat kau menetap?
Kita mulai mengisahkan sebuah cerita yang panjang nan rumit.
Ketika penampilan menjadi yang kedua disaat istilah kenyamanan menduduki peringkat yang pertama.
Aku bingung,
Bukan karena aku tidak bisa berbicara, bukan pula aku tidak peduli denganmu,
hanya saja aku bingung, haruskah aku mengeluarkan kesedihan didepanmu ? Terpaksa aku membual palsu padamu.

Ini hanyalah awal dari kau dan aku.
Buat penampilan kita semakin membaik.
Jangan dipikirkan, seiring berjalannya waktu, kau akan lupa, dan kau perlahan pasti akan bertahan.
Akupun mencoba bertahan, karena aku bersungguh-sungguh, apalagi aku sudah memilihmu.  Aku tidak mau kau menghilang begitu saja.

Bersama-sama kita lupakan sejenak.
Aku ingin melihat senyum bahagiamu di malam dingin ini bersama-sama.





Egi Afif Maulana,
07:00 pm , 2018-08-31





Share: