
Malam
itu, sedikit orang yang mengenal ku,
Saat
bergabung disuatu perkumpulan, rasanya sangat menyenangkan.
Apalagi
saat menemukan satu orang yang luluh pada pertemanan.
Foto
yang sempurna,
Jika
dirasa, dia pandai dalam merangkai kata
Indah
parasnya,
Jika
dilihat, dia merendah sikapnya
Obrolannya
yang tegas,
Jika
didengar, kamu merasa nyaman dengannya.
Ketika
tidak bisa mengungkapkan semua hal kepada orang lain tentang bagaimana
kehidupanmu sebenarnya, mungkin adalah salah satu hal yang belum bisa
dibiasakan.
Aku
memang benar-benar tertutup akan segala hal, hingga aku tidak suka jika ada
insan yang tiba-tiba sibuk dengan kepribadianku.
Hujan
yang hampir saja mulai berjatuhan, seketika aku menarik nafas Panjang mengingat
semua yang kamu lampiaskan kepadaku.
Kamu
memang benar-benar tidak pantas berbicara seperti itu kepada teman-temanku.
Yang
masih ku pertanyaakan hingga saat ini, kenapa kamu mengatakan seperti itu? Itu
hal yang kotor loh.. sangat-sangat tidak pantas keluar dari bibir manis mu itu.
Dengan
gamblangnya kamu mengatakan, bahwa kamu mempunyai banyak ego negatif hingga
kamu lupa bagaimana caranya berteman…
Come
on,
You’re
not stupid. You’re so mature for me..
Aku
jadi ingat kembali, saat kita akhirnya berkenalan dan bertemu.
Aku
ingat satu kata, bahwa kamu tidak merasa risih apapun denganku.
Dalam
hati, akhirnya ada yang bisa nyaman denganku..
Senang
sekali rasanya, saat ada insan muda yang begitu peduli dengan ku.
Aku
tipe orang yang mudah dalam membawa perasaan ke hati.
Sekalinya
aku jatuh, pasti aku bakal tenggelam, menikmati apa yang dirasakan saat itu.
Tapi,
Terlalu
sulit melangkah sepertinya,
Waktu
sudah menjawabnya
Mungkin
benar, kata mu waktu itu,
Semua
ini hanya sia-sia, terlalu buang-buang waktu.
Saat
mendengarnya, aku benar-benar terkejut.
Jadi,
belakangan ini, kamu hanya membual palsu kepastian sepertinya.
Aku
hanya bisa tertawa,
Aku
Sakit, dengan sikapmu yang berubah secara tiba-tiba,
Sakit,
alasan semua omong kosongmu,
Hingga
saat ini,
Aku
masih Tertawa,
Terpaksa,
Aku
masih belum bisa melupakannya,
Dan
aku tidak memanggil.
Aku
mencoba untuk menjauh,
Masih
aku yang memegang kendali..
Terdiam,
Hari
terus berjalan,
Tidak
akan membuang waktu denganmu lagi
Teruslah
seperti ini,
Hingga
hati yang akan terpulihkan kembali.
Egi Afif Maulana,
11:30 am , 2020-11-11
4th Album Note's Blog
- Canvas Diary - Night Ver.
"01. 180720 AE"