Bukan lagi hanya khayalan, tapi sebuah cerita yang
sesungguhnya terjadi.
Dengan rasa yang hambar hingga tidak bisa bernafas untuk
semuanya.
Siapa peduli dengan halaman ku yang kotor ?
Tak peduli seberapa berharganya huruf-huruf itu.
Aku bisa saja membuatnya berteriak dengan sukacita. Tapi
sayang, musim telah berganti, mengindahkan akhir musim gugur ini pun sudah
tercukupi.
Berdiri di tengah kota yang panas, tapi lain dengan
udaranya yang dingin.
Merasa sangat kosong, merasa hidup di ujung tanduk, aku
hanya bisa berpura-pura ceroboh dihadapannya.
Bahkan jika perhatian itu hingga selamanya, namun aku
tetap terus berjalan tanpanya.
Dengan pemikiran untuk selalu hidup, untuk menjadi muda
hingga selamanya.
Meski hujan daun menerpa jalan dihadapan, tetaplah aku
berlari meninggalkan detik yang menakutkan.
Bahkan jatuh hingga menyakiti diri sendiri, tetaplah aku
berlari mengejar mimpi yang belum pernah dihadapi.
“Im Young To Forever and Make Dreams In Autumn Leaves”
Egi Afif
Maulana,
12:00 pm , 2017-12-03
0 komentar:
Posting Komentar