Sudah banyak hari yang telah kita lewati setelah perayaan berpisah kemarin.
Banyak kisah diantara kita berdua yang jika diceritakan kembali, akan menimbulkan keanehan dan gelak tawa tanpa alasan yang memadai.
Banyak rindu yang masih ada di diriku ini kepada orang yang telah memberi pelajaran di setiap detiknya, yaitu kamu.
Rindu kepadamu adalah keinginanku yang datangnya tanpa memberi salam.
Yang tidak pernah dipalsukan,
Yang tidak ingin dibisukan,
Yang tidak bisa dilupakan,
Sebab, rindu sepenuhnya dapat mengenangmu hingga akhir hayat menanti.
Setelah kita tidak bertemu hingga hari ini, kau masih saja berada di kenangan.
Belum pernah berjumpa sampai hari ini, hingga kita sudah jarang bahkan hampir tidak pernah untuk tegur sapa melalui pesan elektronik.
Dengan menanyakan kesibukan mu di waktu itu, dan kau menjawab, jika kamu telah bersiap untuk memulai pendidikan yang lebih tinggi, dan obrolan terhenti disitu, tidak berlarut-larut seperti hari kemarin saat kita masih sekolah.
Tapi aku bersyukur atas itu, setidaknya rindu ini bisa terobati meski hanya sedikit.
Disaat kita masih sekolah kemarin, kita saling melontarkan berita penting dan tidak penting, entah itu siang atau malam, mau diluar ataupun didalam rumah, kita tidak memandang siapa yang sedang diajak untuk mengobrolnya.
Apa kau ingat cerita itu ?
Kisah yang pernah kita lalui bersama, yang sekarang tidak pernah untuk terulang kembali.
Tidak apa kalau kau lupa itu, aku tidak memaksa untuk mengingatnya.
Semenjak adanya perpisahan dalam pertemuan kita kemarin,
Aku hanya bingung, kenapa aku terus begitu khawatir karena tidak bisa melihatmu, meskipun itu hanya sekilas.
Meskipun aku juga ingin melepas mu hanya sejenak,
Tapi tetap saja, kerinduan yang ada ini tidak bisa terelak.
Iya, memang benar, disini masih ada perasaan yang mendalam kepada mu, entah kau tahu itu atau tidak.
Tapi aku yakin, kalau kau telah mengetahui itu.
Aku akan bertindak dengan secepatnya ditemani dengan do’a,
Agar tidak berat dalam ucapan, dan agar perasaan yang telah lama ku simpan ini tidak akan membiru dengan bekas yang tidak berarti.
Disaat aku tidak bisa melihatmu bahkan tidak bisa bertemu untuk waktu yang cukup lama,
Aku selalu berpesan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Agar bisa melindungi disetiap langkah kecil mu dimana dan kapanpun itu.
Dan aku juga berpesan kepada mu.
Jaga dirilah baik-baik, selalu ingat Tuhan dimanapun kamu berada,
Lakukanlah apa yang belum terwujud di impianmu,
Dan aku mohon,
Maafkan aku atas perilaku yang tidak pantas untuk mu kemarin.
Maafkan aku.
Dan satu yang terpenting,
Sampaikan kesuksesan mu di hari esok nanti kepada ku tanpa adanya paksaan yang mendalam.
Dan tunggu aku,
Tepat di bulan kedua yang terakhir pada tahun ini, aku akan kembali lagi dalam catatan ini...
“Dari aku, yang pernah menghabiskan waktu bersama kemarin,
dan perasaan yang hingga ini belum tersampaikan.”
- Egi Afif Maulana,
05:10 pm , 2017-08-08
0 komentar:
Posting Komentar