Jatuh.
Adalah rasa yang selalu muncul dalam benakku belakangan ini.
Aku bingung, atas penderitaan apa lagi yang terus menyelimuti hari demi hari ku ini.
Setidaknya aku bisa melawan rasa ini dengan tidak adanya kesia-siaan yang ku dapat nanti.
Kehangatan dalam diriku kian lama kian berbeda belakangan ini.
Pelarian kau saat aku terus mendekat semakin menjadi.
Entah karena kau lari atas diriku atau karena ada hal lain,
Karena, aku merasa kalau kau cukup jauh pada ku saat ini.
Dua Hari, Dua Bulan, dan Dua Tahun telah berlalu.
Ku ingin tahu apa Kau merasakan hal yang sama ?
Dalam akal sehat, Kau masih mengisi hari demi hari Ku.
Saat aku masih belajar untuk berjalan,
Saat aku masih belajar untuk mengetahui akan segala hal,
Saat aku masih membutuhkan senyummu,
Dengan tiba-tiba kau menghilang tanpa jejak yang membekas.
Sungguh,
Aku bingung atas penderitaan yang kurasakan sekarang ini.
Ingin tertawa,tapi tidak ada lelucon dalam hidup ku.
Ingin marah, tapi bingung kepada siapa.
Ingin menangis, tapi bingung siapa dan apa yang harus ditangisi.
Ingin membenci, tapi tidak ada orang yang ku benci.
Ingin berbahagia, tapi bahagia saja tidak cukup, kalau aku belum diselimuti dengan kebahagiaan yang tulus.
Tapi aku bersyukur,
Karena Allah tidak pernah meninggalkanku di satu detik pun.
Aku milik Allah, aku percaya, bahwasanya,
Takdir Allah yang ditulis untuk ku dan kau tidak akan buruk,
Tidak seburuk-buruknya dosa-dosa yang ku miliki.
Aku tidak bisa menghilangkan bayangan mu dari akal pikiran ku.
Aku tidak bisa melupakan hal-hal yang telah kita berdua lewati kemarin.
Aku tidak mau adanya perpisahan diantara kita berdua.
Jika ini benar perpisahan kita berdua,
Aku mau, jangan lupakan hal-hal manis kita kemarin.
Aku rindu padamu, tapi aku tidak tahu,
Apa ada kerinduanmu yang menguat pada diri ku seorang.
Jika kau rindu padaku,
Berdo’a dan bersujudlah kepada Allah yang maha kuasa,
Bahwasanya Allah maha mengetahui dan maha memberi petunjuk,
Temukan aku dalam do’a mu itu.
Karena kau selalu ada dalam do’a ku yang kekal.
Asal kau tahu,
Selain do’a untuk mu yang ku panjatkan saat aku rindu padamu,
Ada hal lain yang ku lakukan agar rindu itu tidak selalu menguat dalam diri ku.
Apa kau tahu itu ?
Ya benar,
Sebuah karya yang aku tulis dengan tulus, dengan rasa yang ku rasa,
Karya artikel yang penuh makna ini,
Yang di unggah hanya untuk seseorang seperti mu.
Seseorang yang penuh makna dalam hidup ku.
Seseorang yang ingin sekali ku genggam hatimu di masa depan kelak nanti.
Dengan banyak karya-karya ini,
Setidaknya aku bisa berkomunikasi dengan mu,
Setidaknya agar kau tidak lupa dengan ku,
Setidaknya agar aku tidak jatuh dalam kehangatan yang membahayakan diri sendiri,
Setidaknya agar aku bisa menyadari mu atas rasa rindu pada diriku.
Entah kau melihat ini atau tidak,
Setidaknya aku sampaikan rasa ini pada mu, meskipun kau tidak tahu.
Aku sungguh berterima kasih, jika kau telah membaca ini.
Kau telah menghargai karya-karya ku,
Kau juga telah menghargai perasaanku yang ku punya hingga saat ini.
Di Hari ke Dua Puluh Enam Dalam Bulan Mei ini.
Aku masih merindukan dirimu seorang,
Aku ingin kau tahu ini semua tanpa adanya paksaan yang mengalir.
Di hari ini, hampir tepat di bulan ke 24,
Aku mengenal Kamu.
Aku mengenal mu, hingga aku punya perasaan seperti ini pada mu.
Rasa yang ingin melengkapi kita berdua,
Rasa yang ingin menutup keaib-an, rasa yang ingin melengkapi kekurangan, rasa yang ingin mensyukuri kelebihan, rasa yang ingin melindungi, dan rasa kasih sayang yang tidak berlebihan tapi pas dengan takaran yang diberi Allah Sang Empunya Hidup.
Oleh karena itu,
Maafkan aku,
Maafkan atas kelakuan ku yang tidak nyaman bagi mu kemarin.
Maafkan aku,
Kalau aku banyak pencitraan kemarin,
Maafkan aku,
Karena aku tidak bisa membuatmu mempunyai rasa yang sama seperti ku.
Di Hari ke Dua Puluh Enam Dalam Bulan Mei ini.
Aku berbahagia,
Atas tanggal ku yang jatuh pada hari ini,
Hanya perayaan dalam renungan,
Akan berterima kasihkan dan puji syukur kepada Allah swt. Zat Yang Maha Mulia, yang segala sesuatunya hanya kepadaNya,
Dan selalu memberi nikmat kepada hambanya dalam setiap kehidupan di dunia ini.
Selalu merestui setiap langkah ku hingga hari ini.
Selalu memberi rahmat dan hidayat atas perjalanan ku.
Selalu membangunkan ku dari kegelapan dunia yang maya ini.
Selalu melindungi ku dalam kejahatan yang ada di muka bumi ini.
Di Hari ke Dua Puluh Enam Dalam Bulan Mei ini.
Aku ingin sekali bertemu dengan mu.
Aku ingin hal-hal kebersamaan seperti kemarin bisa terulang lagi, dengan momen-momen yang baru.
Aku harap dalam tulisan ini,
Aku bisa berkomunikasi denganmu,
Begitupun juga kau, bisa berkomunikasi denganku tanpa adanya paksaan,
Kau bisa tahu bagaimana aku sekarang,
Aku rindu padamu.
“Semoga Allah selalu bersama
di setiap langkah kecil kita berdua
menuju masa depan yang bahagia.”