Yang aku khawatirkan hanya hari ini.
Gelap yang terlalu panas untuk dinikmati,
Gelisah yang memuncak untuk ditinggali.
Katakan pada ku,
Ini bukan benda, Ini bukan nyawa,
Tapi ini adalah rasa,
Rasa yang terlalu manis untuk dihidupkan.
Saat aku sedang sibuk dengan kesulitan,
Kau datang dengan kesedihan di mata.
Hingga aku lupa, kalau kita pernah bersama.
Semua kesedihan mu telah terungkap setelah kau terus menatap ku.
Aku tahu kesedihan mu adalah keamarahan ku.
Ku mohon pada mu,
Ingatlah selalu Sang Maha Pencipta,
Bahwa hanya Dia lah yang bisa menyelesaikan semua,
Berdoalah di bawah tetesan air hujan dalam tetesan mata.
Dia akan mendengar semua keluh kesah mu.
Jangan ingat betapa panasnya hati mu,
Tapi ingat betapa panasnya jika kau melupakan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar